PEMORA PERBATASAN RI-PNG OLEH PESAWAT C-212/A-2103

Oleh Kpt PNB Agung Perwira N

Akhir Nopember 2007 sebuah tugas kembali diemban Skadron udara 4, pemotretan udara perbatasan RI dan PNG , sebuah tugas yang dirasakan cukup tidak realistis mengingat harus dilaksanakan pada akhir tahun di masa musim penghujan yang semakin hebat .Namun sebagai satuan opearasional yang memiliki kesiapan yang optimal akhirnya Pesawat C-212 / A-2103 dibawah Mission Commander Kpt PNB Sukarno beserta 6 crew dan tim dari Potrud sebanyak 6 personel ditugaskan untuk menjalankan misi tersebut.

Persiapan dimulai 3 hari sebelum berangkat menuju Papua, dimana pesawat bergerak menuju Lanud Halim untuk menjemput tim Pemotretan Udara dan langsung dilaksanakan pemasangan kamera dan perlengkapannya setibanya di Lanud Halim Perdana Kusuma. Keesokan harinya kami sudah harus bergerak menjalani rute yang cukup panjang dari Halim menuju lanud Hasanuddin sebagai tempat bermalam pada hari pertama pelaksanaan ferry pesawat menuju Papua dan singgah di lanud Adi sucipto dan Lanud Abdulrahman Saleh untuk melaksanakan pengisian bahan bakar. Hari berikutnya kami berangkat menuju lanud Dumatubun sebgai tempat kami bermalam sambil singgah dilanud Woltermangonsidi dan Patimura . Dan pada tanggal 28 Nopember kami tiba di Lanud Jayapura sebagai salah satu pangkalan aju selain Lanud Merauke.

Sesuai perencaan yang kami buat disektor Jayapura kami bagi menjadi 10 blok pemotretan sejauh 300 km. Tiga hari pertama di Jayapura kami lalui dengan pemotretan pada 3 blok dari utara sejauh 90 km. Namun yang terjadi pada 4 hari berikutnya berbeda dengan 3 hari yang lalu dimana perawanan didaerah perbatasan sangat rendah hal ini menyebabkan kami tidak dapat melaksanakan pemotretan daerah perbatasan. Setelah empat hari tanpa kegiatan pemotretan kami berkoordinasi dengan tim Potrud dan informasi dari Petugas Meteorologi Bandara Sentani dimana prediksi cuaca satu minggu kedepan masih sama kami memutuskan untuk bergerak ke Lanud Merauke sebagai pangkalan aju pemotretan daerah perbatasan sektor selatan .

Pada tanggal 6 Desember 2007 kami tiba di Lanud Merauke, sesaat setelah tiba kami langsung berkoordinasi dengan Lanud setempat mengenai kegiatan yang akan kami laksanakan. Pemotretan daerah perbatasan bagian selatan ini kami bagi menjadi 13 blok mulai dari pantai selatan hingga mendekati pegunungan Bintang sejauh kurang lebih 400 km . Hari-hari pertama kami lalui dengan hasil yang cukup menggembirakan hal ini dikarenakan jarak dari Lanud Merauke ke perbatasan yang tidak begitu jauh hanya 12 menit waktu tempuh peaswat C-212/Casa. Semakin menuju utara dan semakin jauh jarak antara Lanud Merauke dan daerah pemotretan kami mulai kesulitan memonitor perkembangan cuaca disana. Walaupun kami sudah meminta bantuan dari satuan samping seperti Pos-Pos perbatasan yang dijaga oleh personel dari TNI-AD namun hasil yang didapat belum cukup untuk meyakinkan kami mengenai keadaan cauaca daerah perbatasan hal ini bisa kami pahami karena personel TNI-AD tersebut kurang memehami kondisi bagaimana yang baik untuk melaksanakan pemotretan udara.

Setelah hampir tiga minggu kami di Lanud Merauke dari 13 blok yang ada kami baru mampu melaksanakan pemotretan pada 10 blok mulai dari selatan menuju utara sejauh kurang lebih 300 km. Setelah berkoordinasi dengan Kasubdis Potrud di Jakarta melalui sarana komunikasi yang ada , kami laporkan bahwa dari seluruh target pemotretan kami telah berhasil menyelesaikan kurang lebih 60% maka kami diijinkan untuk kembali ke Home base pada tanggal 25 Desember 2007 bertepatan dengan Hari Natal Umat kristiani dengan rute Merauke-Timika-Nabire-Dumatubun/Ron. Dilanjutkan rute hari berikutnya dari Dumatubun-Patimura-Kendari-Hasanuddin/Ron.Tanggal 27 Hasanudin-Bali-Malang dan tanggal 28 Malang-jogja-Jakarta serta keesokan harinya kembali ke Lanud Abdulrahman Saleh dengan aman dan selamat seperti Slogan Skadron Udara 4 ”Accomplised Mission and Returning” .

Demikianlah sedikit gambaran mengenai pelaksanaan mission pemotretan udara daerah perbatasan RI-PNG semoga bermanfaat bagi pembaca sekalian.

0 komentar: